Kau masih tersenyum mengubat lara,
Selindung derita yang kau rasa,
Senyuman...yang mententeramkan,
Setiap insan yang kebimbangan,
Hakikatnya tak tertanggung lagi derita,
Di pangkuan isterimu Humaira,
Menunggu...saat ketikanya,
Diangkat rohmu bertemu Yang Esa,
Tangan dicelup di bejana air,
Kau sapu di muka mengurangkan pedih,
Beralun zikir menutur kasih,
Pada umat dan Akhirat,
Dan tibalah waktu ajal bertamu,
Penuh ketenangan jiwamu berlalu,
Linangan...air mata syahdu,
Iringi pemergianmu,
Oh sukarnya untuk umat menerima,
Bahkan payah untuk Umar mempercaya,
Tetapi iman merelakan jua,
Bahawa manusia kan mati akhirnya,
Tak terlafaz kata mengungkap hiba,
Gerhanalah seluruh semesta,
Walaupun...kau telah tiada,
Bersemarak cintamu selamanya,
Ya Rasulallah...
Kau tinggalkan kami warisan yang abadi
Dan bersaksilah...
Sesungguhnya kami merinduimu...
Bila diri ini menghayati lirik nasyid ni,terasa sayu hati ini mengenangkan jasa dan akhlak Baginda Rasul S.A.W yang agung.....Bila dimuhasabah diri,sejauh manakah rasa cintaku kepadamu Ya Rasulullah.Amat jauh sekali jika dibandingkan dengan kasih sayang dan kecintaanmu kepada umatmu.
Tatkala dirimu ya Rasulullah ingin menemui Allah,kau masih lagi mengingati diri kami.Setiap malam kau doakan pengampunan dan keselamatan kami.Dan kami.....sentiasa leka dan melanggar segala laranganmu.Bahkan,sanggup memperlekehkan dan menghina dirimu ya Rasulullah...Nauzubillah.
Jikalau kau melihat keadaan umatmu pada masa ini,tentu kau akan bersedih.Umat yang kau doakan setiap malam,lalai dan hanyut dibawa arus deras dunia yang penuh tipu daya.
Ya Allah ampunkanlah dosa-dosa dan kesalahan kami.Tunjukkanlah kami jalan yang lurus,jalan para syuhada',Nabi-nabi....tanamkanlah rasa cinta dan kasih dalam hati kami kepada KekasihMu...Amin
No comments:
Post a Comment